**Kasus Dugaan Tiket Palsu Jadi Pemicu, Sistem Digital Terintegrasi Disiapkan**
**PANGANDARAN** – infoaktual – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran resmi menunjuk **Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)** untuk mengelola retribusi tiket wisata. Langkah ini diambil menyusul kasus dugaan tiket palsu yang kini tengah ditangani aparat kepolisian, sekaligus untuk memperketat pengawasan dan menutup celah praktik pungutan liar.
Proses transisi pengalihan kewenangan penarikan retribusi dari **Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)** ke Bapenda telah dimulai sejak Agustus 2025 dan kini masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Hukum RI.
Kepala Bapenda Pangandaran, **Sarlan, S.IP**, menegaskan bahwa keputusan ini merupakan kebijakan langsung dari Bupati Pangandaran.
> “Tahapannya sekarang menunggu rekomendasi Kementerian Hukum. Dasar peralihan ini berawal dari kasus tangkap tangan, kemudian muncul dugaan tiket palsu. Temuan itu ditindaklanjuti Pemda secara administrasi, bahkan tujuh orang telah diberhentikan langsung oleh Bupati,” ungkap Sarlan, Senin (15/9/2025).
### Seleksi Petugas Lebih Ketat
Dari 115 orang petugas tiket yang sebelumnya diperiksa Inspektorat, hanya 40 orang yang kembali ditugaskan. Sisanya digantikan melalui proses seleksi terbuka lintas dinas, mulai dari BKD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kominfo, hingga Bapenda sendiri.
> “Kami butuh 90 orang petugas. Proses seleksi dilakukan secara administratif dan verbal. Hasilnya sudah berjalan dua bulan terakhir, meskipun secara kepegawaian dan alur uang masuk masih berada di bawah Disparbud,” tambah Sarlan.
### Sistem Digital dan Barcode
Bapenda berencana menghadirkan sistem pengelolaan tiket berbasis digital. Nantinya, pintu masuk wisata akan dilengkapi **alat deteksi otomatis** yang menghitung jumlah wisatawan secara real time dan menampilkannya di layar.
> “Alat ini akan berbunyi sesuai jumlah wisatawan, sehingga pengunjung ikut mengawasi bila ada ketidaksesuaian. Selain itu, tiket akan dicetak di atas kertas ber-watermark agar tidak bisa dipalsukan. Ke depan, pembelian tiket bisa dilakukan secara online, bahkan melalui toko modern. Wisatawan cukup membawa barcode sebagai bukti masuk,” jelasnya.
### Disparbud Fokus ke Pengembangan Wisata
Menanggapi peralihan kewenangan ini, Kepala Disparbud Pangandaran, **Nana Sukarna, S.IP**, menyatakan pihaknya akan fokus pada pengembangan sektor kepariwisataan.
> “Kami akan memusatkan perhatian pada peningkatan tata kelola kepariwisataan, sementara pengelolaan retribusi memang sudah menjadi ranah Bapenda,” tegas Nana.
Dengan langkah ini, Pemkab Pangandaran berharap tata kelola retribusi tiket wisata menjadi lebih transparan, akuntabel, serta memberi rasa aman bagi wisatawan yang datang ke destinasi unggulan Pangandaran.
Sysfarras
